antrian pembelian tiket piala aff

Siapa yang sekarang tidak tahu dengan pertandingan sepakbola yang merebutkan piala aff sekarang di Indonesia sedang marak-maraknya sepak bola apalagi setelah hari beberapa pertandingan Indonesia dapat memenangkan penyisihan dengan angka yang mungkin tida dikira karena selama ini orang hanya menilai kalau sepak bola di Indonesia tidak seheboh seperti berada di luar negri yang lainnya dan setelah pemain Indonesia dapat bermain dengan baik di ajang piala aff ini masyarakat di Indonesia pun teratrik untuk melihat secara langsung karena kebetulan Indonesia juga menjadi tuan rumah dari penyelenggaraan piala aff dan di Indonesia di adakan di stadion utama gelora bung karno dan karena masyarakat ingin menonton piala aff secara langsung kita harus membeli tiket dahulu tetapi masalahnya seperti pada final terjadi antrian pembelian tiket yang sangat luar biasa bahkan  lebih banyak daripada tempat duduk yang di sediakan seperti pada sebuah Koran menyebutkan demi mendapatkan tiket nyawa pun dipertaruhkan demi mendapatkan tiket untuk final juga banyak calon penonton rela menginap di depan loket  sehari sebelum tiket di jual .Mereka juga harus berjuang menukarkan nota pembelian tiket dengan tiket yang asli ,tak hanya kaum pria yang berdesakan mendapatkan tiket kaum hawa juga tak kalah untuk berebut mendapatkan tiket apabila di tinjau mungkin ada sesuatu yang seharusnya dapat dikendalikan oleh pihak panitia atau penyelenggara agar tidak berbuat anarkis sehingga merusak stadion seperti dari panitia mungkin untuk pembelian tiket tidak hanya dapat dibeli di stau tempat yaitu di stadion gbk nya saja seharusnya di bagi-bagi untuk bisa membeli tiket agar tidak membludak seperti itu.dan hubungannya dengan ilmu social dsar yaitu seharusnya apabila melihat dari sudut pandang juga panitia tidak usah memperlama untuk pembelian tiket juga karena mungkin masyarakat yang sudah lama untuk mengantri malah tidak dapat dan membuat emosi masyarakat dan seharusnya juga masyarakat sadar kalau bangku pada stadion terbatas.

sumber : koran topskor